Petani Koltim Terapkan Teknologi Pompanisasi untuk Mengatasi Masalah Kekeringan
Koltim – 30 Agustus 2024. Tim PAT BSIP Sultra terus menerus melaksanakan monitoring PAT di beberapa wilayah di Sultra sesuai arahan Presiden Jokowi dan Presiden terpilih untuk melakukan percepatan tanam melalui gerakan pompanisasi dalam rangka menjaga stok pangan ditengah ancaman kemarau.
Hari ini (30/8) Tim bergerak ke Kab. Kolaka Timur menjangkau 2 Kecamatan sekaligus yakni Kec. Poli-Polia dan Ladongi untuk melakukan pemantauan langsung pemanfaatan pompa.
Tim mengunjungi lokasi PAT seluas 22 hektare di Desa Tokai, Kec. Poli-Polia dan bertemu kelompok tani (poktan) penerima bantuan pompa ABT 4 inci yakni poktan Mekar Indah 2. Poktan ini beranggotakan 22 orang petani. Adapun kendala yang dihadapi poktan ini yakni petani masih mengandalkan mesin pompa dalam menanam, sementara mesin yang selama ini digunakan mengalami kerusakan.
Petani di Desa Tokai selama ini sudah IP200 namun kendala kerusakan mesin pompa yang dihadapi bisa menjadi ancaman penurunan produktivitas petani untuk itu bantuan pompa program Kementan ini sangat membantu
“Dengan bantuan pompa ABT ini, kami dapat menanam kembali” ungkap Supriadi ketua poktan Mekar Indah 2.
Selanjutnya tim mengunjungi lokasi PAT seluas 40 hektare di desa Ladongi, Kec. Ladongi yang menjadi salah satu sasaran bantuan mesin pompa ABT 4 inci. Penerima bantuan pompa adalah poktan Matirobulu dengan jumlah anggota sebanyak 15 orang petani. Selama ini petani hanya melaksanakan satu kali musim tanam dan berharap bantuan pompa ini dapat memecahkan permasalahan kekeringan yang kerap dihadapi petani.
Bantuan pompa yang diterima oleh poktan Matirobulu ini akan memanfaatkan aliran kali Weikondo. Saat monitoring petani juga melaporkan kondisi mereka dimana sangat membutuhkan bantuan pipa untuk mengalirkan air ke sawah. Diketahui, sawah mereka memang jauh dari sumber air.
Kepala BSIP Sultra, Dr. Abdul Wahab, SP, MP bersama LO PAT Kab. Koltim berharap bantuan pompa ini dapat mengoptimalkan penambahan areal tanam sebagai sasaran program pompanisasi.